Batanghari, zonajambi.com - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Batang Hari Jambi lakukan aksi damai tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Aksi damai penolakan kenaikan harga BBM Bersubsidi yang dilakukan oleh PC PMII Batang Hari itu berpusat di depan Gedung Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Batang Hari yang berlangsung tepatnya pada Pukul 13:00 Wib.
Pada pelaksanaan aksi damai itu,Mahasiswa/i tergabung pada PC PMII Batang Hari tersebut menuntut sebanyak Enam perkara permesalahan kepada pihak DPRD Batang Hari. Diantaranya yaitu :
1. Menolak kenaikan harga BBM bersubsidi
2. Mendesak Pemerintah Daerah untuk bersungguh-sungguh memberantas Mafia BBM
3. Mendesak Pemerintah segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran
4. Mendorong Pemerintah untuk membuka keterlibatan dalam penyaluran BBM bersubsidi
5. Mendorong pihak Kepolisian untuk memperkuat penertiban Mobil angkutan Batu Bara
6. Mendorong Pemerintah agar segera menyelesaikan jalan alternatif angkutan Batu Bara.
Kemudian, selain dari pada Enam poin persoalan diatas, salah satu Mahasiswa tergabung pada kepengurusan PMII Batang Hari tersebut juga menyampaikan permesalahan terkait UMR yang didapati oleh Pekerja sudah tidak sesuai dengan tingginya harga barang pokok yang di butuhkan oleh Masyarakat Kabupaten Batang Hari.
Menurutnya, sebagai anggota Dewan, pihak DPRD sudah seharusnya juga memperjuangkan persolan rendahnya Upah Kerja (Gaji) yang diterima oleh masyarakat di saat meningkatnya harga barang pokok.
"Ibu Ketua DPRD yang terhormat, selain dari persoalan kenaikan harga BBM Bersubsidi, kita sama-sama tahu jika harga sembako lainnya sampai saat ini juga melonjak tinggi. Jadi kami berharap sebagai DPRD janganlah hanya duduk manis saja melihat permesalahan Ekonomi yang di alami oleh banyak masyarakat wabil khususnya masyatakat Kabupaten Batang Hari," ungkap Khoirul Mahasiswa dari Kampus IAI Nusantara Batang Hari di hadapan Ketua DPRD Batang Hari.
"Kami disini selain dari anak seorang Petani juga ada anak seorang kuli pada perusahaan. Disini kami sampaikan juga kiranya kepada Bapak dan Ibu dewan untuk bisa perhatikan dan bisa mencarikan solusi terhadap UMR yang jumlahnya belum sebanding dengan pengeluaran sehari-hari untuk mendapatkan bahan pokok. Jadi kami juga meminta agar para Dewan bisa mencari solusi terbaik agar nilai UMR yang dikeluarkan sesuai dengan nilai harga barang, apa lagi di saat kenaikan harga BBM," lanjutnya.
Disempat yang sama, sebagai Ketua DPRD Batang Hari, Anita Yasmine pun menanggapi dengan bijak atas semua permesalahan yang di sampaikan oleh Mahasiswa itu.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan hal yang sama yang diharapkan dan disampaikan olehnya kepada pihak Pemerintah. Namun, hanya saja sampai saat ini mereka sebagai DPRD juga belum mendapatkan hasil yang diharapkan, termasuk permesalahan tentang nilai UMR dalam Kabupaten Batang Hari.
Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa PMII Gelar Aksi Damai Depan Gedung DPRD Batanghari.
0 Komentar