Bupati Tanjabtim Hadiri Puncak Kenduri Lawang Swarnabhumi



Muara Sabak, zonajambi.com - Puncak kenduri Lawang Swarnabhumi yang dilaksanakan di kelurahan kampung laut, kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung timur propinsi Jambi , dalam sambutan Bupati Tanjung Jabung Timur, H. Romi Hariyanto, SE menyampaikan mungkin ini pertama kali Menko, Gubernur dan Dirjen  sejak berdirinya Kabupaten Tanjung Jabung Timur baru hari inilah dapat menginjakkan kaki ke tempat kami ke Kuala Jambi. 

"Dalam sambutan Bupati Tanjung Jabung Timur, H. Romi Hariyanto, SE sangat memberi apresiasi kepada masyarakat Tanjab Timur yang berkenan meluangkan waktu untu hadir mendukung kegiatan kenduri Lawang Swarnabhumi yang dilaksanakan di Kampung laut, Senin (19/9/2022).

Dengan harapan kami masyarakat sepucuk Nipah serumpun Nibung berharap janganlah kegiatan ini hanya sebagai serimonial, pada hari yang baik ini kami ingin sekali siapa jati diri, karena ada fakta sejarah seperti candi Muaro Jambi dan kapal kuno yang ada di Tanjab Timur,"ujar Bupati dengan penuh semangat. 

Romi mengatakan, saya saksi hidup terhadap perkembangan aliran sungai Batanghari ini sangat merana sekali, kami mulai sulit melihat ikan seluang, untuk itu bagi nelayan jangan merana lagi, dengan nada keras dan penuh semangat mengatakan sungai harus menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat,"Harapnya 

"Bupati juga mengatakan dulu masyarakat minum air sungai Batanghari masih bisa kembali ke Tanjab timur, sekarang kalau sudah minum tidak bisa pulang lagi, harapan kami dengan masyarakat semoga Siti hawa dibuka kembali,"pintanya 

Bapak Menko dan Gubernur saya disini tidak bicara tentang latar belakang acara ini, namun wewenang Abang membicarakannya kami dengan masyarakat berharap, kegiatan ini ada tindak lanjutnya supaya nantinya bisa membawa tempat bagi masyarakat Tanjab tim pada khususnya masyarakat Jambi pada umumnya,"ini harapan kami.



Lanjut Bupati, tadi saya sudah sampaikan kepada Menko PMK lihat kampung kami, waktu di pelabuhan, saya anak Jambi yang berasal dari kabupaten Tanjab timur yang sedari kecil menjadi saksi hidup pak Menko. Perobahan perkembangan sungai batanghari dari waktu ke waktu, kecil dulu kami mandi di sungai, nyuci disungai, kalau makan udang kami tinggal nangkap Pak Menko, sekarang kami tidak bisa lagi ajarkan ke generasi muda, sungai Batanghari mulai melambat, betul dak ? Nelayan yang biasanya sehari makan tigo hari, hari ini tidak bisa lagi, kami tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, tapi selaku anak negri kami ingin menuntut hari ini sebab sungai kami jangan lagi dicemarkan sungai harus bersih karena sungai sumber kehidupan,"itu harapan kami selaku anak negri. 

"Mungkin itu Pak Menko, Gubernur dan Dirjen kebudayaan, itu yang dapat kami sampaikan, dan dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih atas kehadiran Menko PMK beserta jajaran disini dan mudah mudahan ini menjadi spirit tersendiri bagi kami, Bang Gubernur terima kasih banyak atas arahannya dan bang Pai terima kasih banyak ini inisiatif Abang, dan mudah mudahan tahun depan akan berlanjut lagi, kalau Siti hawa dibuka,"kata Bupati 

Sambutan Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan Alhamdudillah pada pagi hari ini, kami dengan pak Menko dan Pak Dirjen Kebudayaan  dari jambi tadi sangat semangat, karena malam tadi sudah ke candi Muaro Jambi, sayang hujan lebat tadi malam acara belum bisa berlangsung dengan baik. 


Kita mulai melihat bahwa pintu masuk Lawang itu ada di tanjab timur, nah Lawang itu terbuka mereka mulailah batang hari ini di ikuti sampailah terbangun candi Muaro Jambi dan mulai terganggu mereka masuk lagi dalam damasraya, maka dari situ ada candi sawah pak Menko, setelah melihat peradapan yang lahir di batanghari hari ini dari candi Muaro Jambi sampai beberapa situs yang ada ditebo juga di Bungo sampai ke candi sawah, mereka mulai merajut kebijakan, munculah ide dan kami duduk iseng-iseng dengan Tanjab timur dll timbullah Kenduri Lawang Swarnabhumi luar biasa ide beliau. 

Lanjut Gubernur, sungai Batanghari Jambi ini adalah sungai terpanjang di pulau Sumatera, dengan panjang 800 Km, yang hulunya ada di Solok Selatan, Sumbar, sungai ini dulunya sangat bening, tempat banyak orang berdagang. 

"Pesan moral dari kegiatan ini adalah bahwa sungai Batanghari kita ini harus bening seperti sediakala, karena dulu sejarah membuktikan bahwa sungai Batanghari ini lah tempat dulu orang tua kita berdagang juga bertukar budaya. Hari ini kalau kita tidak cepat mengambil langkah kita Kawatir sungai akan tercemar yang mana didalamnya terkandung kekayaan alam,"tutup gubernur. (Jeep)

Posting Komentar

0 Komentar